KORAN78.com – Video viral dan heboh yang bertemakan tradisi kawin tangkap di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, ramai di perbincangkan media sosial.
Dari Video yang di unggah oleh akun isntagram @memomedsos, memperlihatkan sejumlah pemuda yang di duga “menculik” seorang wanita dan mereka bergegas membawanya ke mobil pickup.
“Viral Aksi Kawin tangkap atau memaksa wanita kawin di sumba barat daya. video viral ini menunjukkan praktek kawin tangkap yang terjadi di wilayah sumba pada tanggal, kamis, (7-9-2023)”. Tulis pengunggah.
Menurut Kaporles Sumba Barat Daya AKBP Sigit Harimbawan mengkonfirmasi dengan kasus kawin culik tersebut. Dari kronologi yang di sampaikan Sigit, peristiwa tersebut terjadi pada hari kamis (7-9-2023) sekitar pukul 10.00 Wita di desa Waimangura, di kecamatan Wewewa Barat, Kabuptan Sumba Barat Daya, NTT.
Awalnya korban yang berusia 20 tahun berinisial DM Di infokan pamannya jika telah terjadi keributan di rumah Budaya. Kemudian korban dan sang paman bergegas menuju ke lokasi yang di isukan sedang ada keributan.
Sesampainya di sekitar pertigaan Wowar, di desa Waimangura,pada kecamatan Wewewa barat, paman Korban langsung turun dari kendaraan dengan alasan membeli rokok.
“tak berapa lama berselang datangs ejumlah rombongan pelaku sebanyak 20 orang langsung melakukan penculikan terhadap korban DM dan segera membawanya melalui pickup kerumah pelaku,” kata Sigit, dalam wawancara resminya, jum’at(8-9-2023).
Korban kemudain di bawa lagi oleh pelaku ke kampung Erunaga, desa wee kura, kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.
Terkait Kasus Viral tersebut, petugas gabungan langsung di terjunkan untuk segera melakukan penelusuran. Hasilnya, Empat tersangka berhasil di tangkap petugas pada kamis (7-9-2023), tak lama setelah pihak kepolisian mendapatkan laopran kejadian tersebut.
Para tersangka di tangkap di kampung Erunaga Desa Wee Kura kampung Erunaga, desa wee kura, kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT. sekitar pukul 14:00 Wita.
Empat tersangka berinisial YT(20) calon yg ingin kawin dengan DM bersama orang tua kandungnya LP (50), Juru bicara (45) dan seorang sopir Pickup, HT(25). Dalam penagkapan korban di temukan dalam keadaan sehat dan tanpa ada bekas luka pukulan.
Motif Terjadinya Kawin Tangkap
Berdasarkan keterangan yang di ungkapkan tersangka, Sigit memberikan informasi jika pelaku dan si korban saling mengenal, keduang sedang menjalin hubungan atau pacaran. menurut sigit, motif pelaku sampai nekas melakukan aksi tangkap kawin adalah untuk mengajak si korban untuk menikah dan tidak ada motif lain.
Menurut Sigit semenjak bertugas di Sumba Barat Daya sejak 2021, Di mengaku baru kali ini menemukan kasus kawin tangkap. Di sebutkan juga bahwa Tradisi kawin tangkap di sumba juga di kenal dengan sebutan Padeta Mawinne.
Dikutip dari Jurnal Adat Kawin Tangkap di Sumba, NTT: Sudut pandang FIlsafat Kepribadian Emmauel Kant kreasi Laurensius Bembot, Donatus Sermada (2022), kawin tangkap adalah adat pernikahan di Sumba, terutama di daerah pedalaman seperti pada Kodi dan Wawewa.
Warga Sumba yakini jika adat kawin tangkap adalah sisi dari budaya yang diturunkan dengan temurun oleh leluhur mereka. Tetapi, semenjak 2020, adat ini memunculkan masalah. Kementerain Pendayagunaan Wanita dan Anak melihat, adat kawin tangkap adalah salah satunya bentuk kekerasan pada wanita dan anak secara berlagak pada budaya.
Hal sama dikatakan Komnas Wanita yang memandang jika adat kawin tangkap adalah bentuk kejahatan penghinaan seksual pada wanita berbentuk pemaksaan perkawinan.