KORAN78.COM – Tiongkok terus meluaskan larangan pemakaian handphone iPhone, tidak ke Semua staff pegawai negeri, tapi juga karyawan pemda dan perusahaan punya negara.
Beberapa lembaga mulai memberikan instruksi pegawai tidak untuk bawa iPhone ke kantor. Bukan hanya handphone iPhone, bahkan juga satu perusahaan punya negara moloramg pegawainya bawa Apple Watch atau AirPods ke kantor mulai bulan kedepan.
Larangan pemakaian produk Apple diperhitungkan sebagai usaha Tiongkok kurangi keterikatan pada tehnologi Amerika Serikat. Cara itu terang benar-benar bikin rugi Apple, karena Tiongkok mempunyai lebih dari 150.000 perusahaan punya negara, yang mengaryakan lebih dari 56 juta orang pada 2021. Pemerintahan Tiongkok sendiri sudah lama berlakukan beberapa limitasi pada pemakaian tehnologi luar negeri pada tempat kerja, minimal semenjak 2018.
Karena larangan itu, saham Apple turun dan memotong nilainya sampai sekitaran USD 200 miliar. Tetapi, riset Morgan Stanley Erik Woodring menjelaskan tidak percaya limitasi itu akan ke arah pada suatu hal yang bertambah luas.
Woodring memprediksi scenario terjeleknya adalah lenyapnya penghasilan sejumlah 4 % untuk perusahaan.
“China penting untuk keberhasilan Apple, tapi Apple penting juga untuk ekonomi China,” ucapnya. Produksi Apple masih tetap terpusat di China, di mana sekitaran 90 % produknya dibikin di negara itu. Tetapi, sesudah ketakstabilan politik dan masalah karena wabah, Apple percepat gagasan untuk mengalihkan beberapa produksi ke negara lain, termasuk Vietnam dan India. Produksi iPhone 14 dipindah ke India. Beberapa riset memiliki pendapat larangan Beijing pada Apple adalah sisi dari perlakuan balasan, sesudah AS terus batasi akses Tiongkok pada tehnologi penting. Huawei misalkan, benar-benar terbatasi ruangan geraknya oleh AS.