KORAN78.COM – Kejadian itu terjadi pada Rabu (25/10/2023) kira-kira jam 10.00 WIB.
Diketahui ada 11 pelancong asal Cilacap yang ada di jembatan itu.
Kesebelas pengunjung itu terdiri jadi dua barisan, yakni tujuh orang dan empat orang.
Dari empat orang itu 2 salah satunya jatuh dan 2 yang lain ada yang terbelit.
“Mereka sedang beberapa foto, 2 orang yang jatuh langsung tidak sadar diri, dan 2 yang lain minta bantuan,” tutur penjaga toilet rekreasi namanya Sunarto, Rabu (25/10/2023).
Korban yang wafat dengan inisial F (49), dan yang krisis dengan inisial inisial A (4I). Karena kejadian itu, Satreskrim Polresta Banyumas mengikutsertakan Labforensik Polda Jawa tengah untuk mengecek kelayakan jembatan kaca di teritori rekreasi rimba pinus Limpakuwus.
Termasuk pengurus rekreasi yang kini sedang dalam pemeriksaan faksi kepolisian atas peristiwa meninggalnya pelancong karena jatuh dari tempat rekreasi itu. Kapolresta Banyumas, Kombes Edy Suranta Sitepu menjelaskan untuk keadaan dan kelayakan jembatan akan ditelaah oleh team pakar. “Termasuk apa disaksikan dari pengkajian ini jembatan pantas atau mungkin tidak,” tutur Edi, Rabu (25/10/2023).
Sudah Bekerja Sepanjang 11 Bulan
“Info awalnya seperti informasi pembangunan yang telah bekerja sepanjang 11 bulan,” kata Agus Supriadi, Rabu (25/10/2023), d ikutip dari Tribunebanyumas.com.
“Disamping itu tidak ada tes kelayakan dari faksi berkaitan, dan tidak ada mekanisme penyelamatan mencukupi untuk menghambat jika ada kecelakaan,” tambahnya.
“Kaca itu semestinya terpasang dalam ukuran berapakah akan ditelaah,” ucapnya.
Berkaitan keadaan korban, terdapat satu pengunjung yang tetap dirawat di dalam rumah sakit.
Sebab ada kejadian ini semua Jembatan kaca yang lain di Banyumas akan dilihat berkaitan kelayakan.
Tetapi, sekarang faksinya akan konsentrasi ke jembatan di The Geong
“Masih tetap ada satu yang dirawat, info pengurus jika selama ini jembatan 11 bulan tidak ada lakukan pengetesan dan kelayakan,” ucapnya.