KORAN78.COM – Sungai Amazon jadi kering dan berpengaruh menakutkan. Keberlangsungan hidup warga dan fauna yang ada di sana terdampak langsung.
Dermaga Manaus yang berada pada tatap muka Rio Negro dan Sungai Amazon menulis tinggi air sejumlah 13,59 mtr. pada Senin (16/10/2023). Ketinggian tersebut turun mencolok dibanding tahun kemarin yang capai 17,60 mtr. di saat yang masih sama.
Dikutip dari CNN, Selasa (24/10) catatan itu adalah tingkat paling rendah semenjak pendataan mulai dilaksanakan pada 1902. Tinggi air ini lebih rendah dibanding tahun 2010 saat Sungai Amazon diterpa kekeringan kronis.
Kementerian Pengetahuan Pengetahuan Brasil menjelaskan, pemicu mengeringnya Sungai Amazon ialah peristiwa El Nino yang menggerakkan skema cuaca berlebihan global.
Pada sebuah pengakuan awalnya bulan ini, kementerian itu memprediksi kekeringan akan berjalan minimal sampai bulan Desember. Di saat itu, imbas El Nino diprediksi capai pucuknya.
Pemicu El Nino ialah trend pemanasan global periode panjang. Peristiwa alam itu memunculkan cuaca berlebihan yang seringkali dan intensif seperti kekeringan dan panas.
Kekeringan Sungai Amazon itu berpengaruh ke 481.000 orang. Kekeringan itu memberikan ancaman akses mereka pada makanan, air minum dan beberapa obat yang umumnya dibawa kapal lewat sungai. Disamping itu, ada permasalahan air bersih.
Mengeringnya Sungai Amazon berpengaruh pada fauna di situ. Beberapa ratus lumba-lumba disampaikan mati karena kepanasan.